Pulau Morotai - Berada di ujung utara Kepulauan Maluku, Pulau ini mempunyai kisah sejarah yang kuat. Pulau Morotai memiliki luas tak lebih dari separuh Pulau Bali. Pada Masa Perang Dunia II posisi geopolitik Morotai yang strategis menyebabkan Jendral Douglas Mac Arthur, Panglima Divisi Pasifik AS menjadikan Pulau Morotai tempat peperangan sebagai bagian dari rencana merebut Filipna dari kekuasaan Jepang. Peperangan ini berlangsung dari September 1944 hingga Agustus 1945.
Pulau kecil ini menyimpan banyak cerita dan sejarah, terutama saat Perang Dunia ke II. Jejak - jejak PD II masih tersimpan di tepi Samudera Pasifik. Bukti - bukti peninggalan sejarah berbentuk bangunan serta senjata - senjata bekas peperangan beserakan di daratan dan dasar lautan. Namun sayang, peninggalan sejarah yang seharusnya dipelihara dengan baik kini tak lagi utuh akibat perburuan yang mirisnya dilakukan oleh warga setempat itu sendiri.
Sejarah mencatat "Battle of Morotai" melahirkan epik atas upaya pasukan AS merebut Filipina dari kekuasaan Negeri Jepang. Saat itu Pasukan AS membangun pangkalan militer laut dan udara di dekat Daruba. Dan sekarang dari tujuh landasan udara yang dibangun oleh sekutu hanya tersisa dua yang masih layak didarati pesawat udara sejenis Boeing 737.
Kini seharusnya benda - benda peninggalan sejarah Perang Dunia ke II ini bisa kita jumpai dengan mudah. Nanun sayang, mulai dari tank,pesawat,jip, hingga kapal perang nyaris tak ada sisa dari tepi Pasifik. Ini di akibatkan pada pertengahan tahun 1990 peninggalan ini menjadi target perburuan yang dikabarkan dilakukan oleh perusahaan besar di Jawa untuk dilebur menjadi besi dan baja olahan. Sebagian kecil diambil warga setempat dan diolah menjadi berbagai macam keperluan rumah tangga.
Pada akhirnya sejarah ini hanya akan menjadi cerita belaka mengingat semua peninggalan yang kini nyaris tak tersisa dirampas oleh orang - orang tak bertanggung jawab juga pengabaian dari kita yang seharusnya bisa memelihara peninggalan - peninggalan sejarah negeri kita Indonesia. Sebenarnya kisah sejarah dan peninggalan perang yang berpadu dengan keindahan surga bawah laut bisa menjadi destinasi wisata unggulan di bagian utara kepulauan Maluku.
Sumber : Majalah National Geographic Traveller
Tidak ada komentar:
Posting Komentar